Rabu, 08 Januari 2014

Kearifan Suku Tengger


    Hello Traveler,,

    Kali ini saya ingin mengulas sedikit tentang salah satu kekayaan budaya bangsa kita. Wilayahnya masih sekitaran Gunung Bromo. Sebuah suku unik yang masih terus menjaga budayanya.


Masyarakat Tengger biasa menggunakan
sarung penutup badan untuk melindungi dari hawa dingin.
(Karnyoto, Desa Jetak, Probolinggo)
    Kalau kita mengunjungi Bromo, pasti kita tidak akan lupa pada suku yang mendiami kawasan sekitarnya. Yup Suku Tengger. penggalan dari Roro Anteng dan Joko Seger, Tengger merupakan salah satu suku di Indonesia yang hidup di dataran tinggi kawasan sekitar Gunung Bromo. Menyebar di 4 kabupaten di Jawa Timur, yaitu, Pasuruan, Probolinggo, Malang, dan Lumajang. Suku Tengger hingga saat ini terkenal masih melestarikan budaya leluhur mereka. Walaupun hidup di zaman serba modern seperti sekarang, namun suasana kehidupan mereka masih sangat kental dengan adat istiadat aslinya.
    Mayoritas penduduknya beragama Hindu Tengger. Namun seiring berkembangnya zaman, mulai masuk agama-agama lain seperti Islam, Kristen, dan, Budha. Namun dengan keberagamannya ini, suku tengger tidak kehilangan identitasnya. Justru menjadi suku yang tetap menjunjung tinggi toleransi beragama.Mereka tetap hidup damai dengan jalinan harmonisasi kehidupan. 
    Yang menarik bagi saya, saat mengunjungi Suku yang khas dengan kain sarung menutupi badan ini adalah suasana Indonesia yang ramah dan arif sangat kental terasa. Membuat kita semakin mengingat bahwa inilah Indonesia dengan keramahtamahan dan kearifan lokal. Serta menjunjung tinggi toleransi beragama.

     Seluruh suku tengger tetap melaksanakan upacara-upacara adat mereka. Walaupun bukan umat hindu. Upacara-upacara besar Suku Tengger yang paling terkenal adalah Upacara Yadnya Kasadha. Upacara ini sebagai wujud rasa syukur atas hasil alam kepada Sang Hyang Widhi. Upacaranya dilakukan dengan melemparkan hasil bumi ke kawah diatas puncak Gunung Bromo. Ini juga mengingatkan pada sejarah leluhur mereka Roro Anteng dan Joko Seger yang merelakan melempar anaknya ke dalam kawah sebagai bentuk sesaji atas apa yang diminta pasangan tersebut.
Pada upacara Unan-unan masyarakat Tengger
 akan membawa sesaji menuju tempat yang disucikan
di masing-masing desa.
 (Desa Ngadirejo, Probolinggo)
    Selain Kasada, ada pula upacara Unan-unan yang biasa diadakan 5 tahun sekali.Dalam upacara Unan-unan dilakukan penyucian bersih desa, yakni membebaskan desa dari gangguan makhluk halus atau bhutakala sebagai tolak-balak serta permohonan penyucian agar terhindar dari segala penyakit dan penderitaan serta terbebas dari segala malapetaka. Masih banyak upacara lain seperti, Karo  Melasti, Entas-entas, dsb. (Upacara-upacara Suku Tengger akan dibahas di post selanjutnya)
     Jadi berkunjunglah ke Tengger untuk merasakan Indonesiamu sesungguhnya.  Rute perjalanannya pun sama seperti menuju bromo. Banyak pula homestay murah yang bisa anda jadikan tempat menginap untuk bisa lebih menyatu dengan masyarakat Tengger. Cobala untuk lebih ramah siapa tahu biaya menginap anda bisa lebih murah. Karena saya sudah berkali-kali mengunjungi Suku Tengger, saat ini justru rumah pemiik homestay tempat saya sering menginap tidak memungut biaya sama sekali untuk saya menginap. Paling-paling hanya kesadaran untuk memberi imbalan makan selama disana. SO ENJOY WITH INDONESIAN CULTURE!!

Salam Budaya Indonesia.


Mata pencaharian utama masyarakat Tengger adalah
bertani. Dengan komoditi utama kentang, kubis, dan jagung

Berpose bersama anak-anak kecil Tengger
 di Desa Jetak.So Funny, I love them :*






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar